Sunday, January 22, 2017


Salah satu kegunaan Zeolit dalam bidang pertanian adalah pada pembuatan pupuk kandang Zeolit, yang merupakan campuran antara pupuk kandang dengan mineral  Zeolit. Pupuk kandang Zeolit ini memiliki sifat lebih dari pupuk organik  pada umumnya, yaitu mempunyai rata-rata C/n yang rendah, dan pertukaran kation yang tinggi. Dengan pupuk ini, penggunaan unsur pupuk dapat lebih lama, karena dengan adanya Zeolit tanaman dapat mengkonsumsi pupuk lebih lama.
Zeolit selain memiliki kemampuan sebagai mineral penukar kation, juga memiliki daya tahan yang tinggi untuk menahan ion amonium dan kalium yang terdapat di dalam air, sehingga penggunaan Zeolit dapat meningkatkan sifat-sifat fisika dan kimia tanah, terutama tanah yang mengandung pasir dan sedikit aluminium sulfat serta tanah pozolik.
Jenis Zeolit yang sering digunakan di bidang pertanian terutama adalah jenis klinoptilolit, yang sudah banyak menunjukkan hasil berupa peningkatan ketersediaan unsur nitrogen di dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh Zeolit terhadap kapasitas penyerapan (adsorpsi), dan penyimpanan (retensi) amonium dan kalium.
Selain hal tersebut, sifat permukaan Zeolit sangat mudah untuk menyerap kation-kation logam berat seperti Cd, Pb , dan Zn, jadi logam-logam tersebut akan terserap oleh Zeolit, dan tidak dikonsumsi oleh akar tanaman, sehingga tidak akan  meracuni tanaman, karena kandungan logam berat yang ada.
Dalam penggunaannya sebagai pupuk, Zeolit yang digunakan harus memenuhi beberapa perrsyaratan tertentu terkait dengan beberapa karakteristik batuan Zeolit. Syarat mutu Zeolit sebagai bahan pembenah tanah yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Syarat mutu Zeolit sebagai bahan pembenah tanah menurut SNI 13-3494- 1994 (2006)
Uraian
Persyaratan
Kadar mineral Zeolit
Minimal 50%
Kapasitas Tukar Kation
Minimal 100 meq/100 g
Kadar Air
Minimal 10%
Ukuran Butir
±40 - 80 mesh
(Sumber : Balai Penelitian Tanah, 2009)

Hardjatmo dan Husaini (1996) menyatakan kandungan mineral Zeolit pada batuan Zeolit yang terdapat di Pulau Flores mencapai 60,2 % berat dengan persentase modernit adalah 55,7 %, sedangkan klinoptilolit hanya 4,5 %. Nilai KTK-nya adalah 151,9 Cmol/kg.
Kemampuan pertukaran kation Zeolit merupakan parameter utama dalam menentukan kualitas Zeolit yang akan digunakan. KTK adalah jumlah meq ion logam yang dapat diserap maksimum olah 1 g Zeolit dalam kondisi setimbang. KTK dari Zeolit biasanya bervariasi dari 1,5 sampai 6 meq/g. Nilai KTK Zeolit berbanding lurus dengan jumlah atom Al yang terkandung di dalamnya, makin banyak jumlah atom Al maka makin tinggi nilai KTK dari Zeolit. KTK ini merupakan penentuan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan) pupuk yang diberikan
Pemanfaatan Zeolit sebagai bahan pembenah tanah, yaitu dapat ditebar langsung ke tanah maupun dicampur dengan pupuk.
o    Ditebar langsung ke tanah
Struktur Zeolit termasuk cukup stabil di dalam tanah. Dengan struktur yang stabil tersebut, pengaruh aplikasi Zeolit pada tanah-tanah marginal dapat terlihat selama beberapa tahun. Semakin halus ukuran Zeolit pengaruhnya akan semakin baik tetapi daya tahannya akan lebih pendek. Oleh karena itu aplikasi Zeolit sebagai bahan pembenah tanah sebaiknya berupa campuran antara Zeolit ukuran halus dan kasar.
o    Dicampur dengan pupuk
Penggunaan Zeolit sebagai bahan pembenah tanah memerlukan dosis yang tinggi. Oleh karena itu, perlu cara-cara yang lebih efisien, yaitu dengan mencampur Zeolit dengan pupuk.

1:51 AM No comments » by Unknown
Posted in
Dasar Kebijakan Pemerintah:
• SK Menteri Pertanian No 07/Kpts/Mentan/Bimas/XII/1998 tanggal 9 Desember 1998
• Dirjen Tanaman Pangan & Hortikultura No. PR.130.760 .11.1998 tanggal 26 November 1998 telah menyetujui zeolite sebagai bahan pembenah tanah.

Fungsi zeolite bagi lahan pentanian :
1. Menjaga keseimbangan pH tanah.
2. Meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi lahan persawahan.
3. Mampu mengikat logam berat yang bersifat meracun tanaman misalnya Pb dan Cd
4. Mengikat kation dan unsur dalam pupuk misalnya NH4+ dan urea K+, KCl dan ion Posphat, sehingga penyerapan pupuk menjadi effisien (tidak boros).
5. Ramah Iingkungan karena menetralkan unsur yang mencemari Iingkungan.
6. Memperbaiki struktur tanah (sifat fisik) karena kandungan Ca dan Na.
7. Meningkatkan KTK tanah (sifat kimia).
8. Meningkatkan hasil tanaman

Zeolite pertama kali ditemukan pada tahun 1756 oleh seorang ahli mineralogy swedia bernama cronsdet. Nama zeolite berasal dari dua kata yunani, yaitu zein (mendidih) dan lithos (batuan), karena mineral ini memiliki sifat mendidih/mengembang saat dipanaskan (diaktivasi).

Dengan majunya penemuan teknologi, zeolite disebut dengan nama mineral serba guna, karena fungsinya yang sangat beraneka ragam, seperti untuk :
* Pertanian.
* Perkebunan.
* Perindustrian.
* Peternakan.
* Perairan (pertambakan dan perikanan).
* Pengolahan air bersih.
* Dan lain-lain.

MANFAAT PADA TANAH
* Membenahi kondisi tanah (fisik, kimia dan biologi tanah).
* Meningkatkan hara tanaman dan kafasitas tukar ion (ktk).
* Mempengaruhi sifat kimia tanah seperti peningkatan kalsium (Ca), kalium (K), penurunan alumunium (Al).
* Mengurangi keracunan logam berat dan tingkat kelarutan ion Fe dan Al.
* Memelihara kelestarian lingkungan.

MANFAAT PADA TANAMAN
* Meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
* Mempercepat pertumbuhan tanaman.
* Meningkatkan ketahanan tanaman dari hama/penyakit.
* Mengefisienkan penggunaan pupuk.
* Melepaskan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman secara teratur dan perlahan.
* Mengurangi hilangnya pupuk karena terbawa arus air.

Komposisi pemakaian
Dalam pemakaian, zeolite ini tidak sendiri, tetapi digabung dengan kebutuhan vitamin, pupuk, dan mineral lain.
Komposisi campuran: Urea : SP-36 : KCl : Zeolite = 200 :100 : 125 : 300
Hasil

* Ketersediaan hara N mneingkat hingga 63 %
* Peningkatan hasil produksi sebesar 20 – 30 %
* Menstabikan ph tanah
* Berat seribu butir gabah naik hingga 15 %
* Gabah hampa turun hingga 36 %
* Rendeman beras naik hingga 11 %

MANFAAT PADA TERNAK
* Mempercepat pertumbuhan/ pertambahan berat badan.
* Meningkatkan kesehatan dan ketahanan terhadap diarchea dan pernafasan.
* Meningkatkan selera makan dan vitalitas.
* Memperlancar proses pencernaan dan penyerapan makanan.
* Mempertinggi mutu daging/kualitas.
* Meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.
* Meningkatkan produksi susu (sapi) dan telur ayam.
* Membuat tinja lebih kering dan mengurangi bau.
* Menurunkan mortalitas.
* Memperkeras kulit telur (unggas).
Zeolite dicampurkan pada pakan sebanyak 5 – 10 %

MANFAAT PADA TAMBAK
* Meningkatkan kelangsungan hidup benur
* Meningkatkan produksi tambak udang
* Menyerap unsur NH4, H2S, besi, dan logam
* Merawat dan membersihkan kotoran dan sisa pakan
* Mengurangi kandungan amoniak dalam media budi daya ataupun media transportasi ikan/udang, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang/ikan serta hewan air lainnya yang bersifat ammonotelic
* Mengurangi kebutuhan air dalam kegiatan budi daya perairan intensif
* Makanan tambahan

Untuk merawat dan membersihkan kotoran dan sisa pakan, ditebarkan Zeolite sebanyak 50 kg/m 2/minggu.
Untuk tambak baru atau setelah panen, pada dasar tambak ditebarkan Zeolite sebanyak 500 kg/ha.
1:40 AM No comments » by Unknown
Posted in
Zeolit Bahan Pembenah Tanah TANAMAN padi merupakan sumber pokok bahan pangan di Indonesia. Dengan demikian areal pertanaman padi paling banyak mengalami degradasi tingkat kesuburan. Kesuburan ini dapat digolongkan dalam tiga kelompok yaitu: kesuburan fisika, kimia dan biologi. Menurunnya kesuburan lahan pertanaman padi merupakan ancaman bagi kelanjutan ketersediaan pangan secara nasional. Untuk mengatasi menurunnya kesuburan tanah ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Termasuk dengan cara memberikan bahan pembenah tanah. Bahan pembenah tanah ini antara lain adalah batuan alami zeolit. Batuan zeolit adalah mineral alami berbahan dasar kelompok alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah (terutama Na dan Ca). Batuan ini berwama abu-abu sampai kebiru-biruan. Para ahli mineralogi menyatakan zeolit mengandung lebih dari 30 mineral alami. Diantaranya: Natrolit, Thomsonit, Analit, Hendalit, Clinoptilotit dan Mordernit. Abu Vulkanis Mineral ini berasal dari tufa abu vulkanis. Pertama kali ditemukan oleh mineralogist Swedia, Axel Frederick Crontstedt. Nama zeolit sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya batu yang mendidih. Karena salah satu karakternya melepas air yang dikandungnya waktu dipanaskan sehingga nampak seperti batu yang mendidih. Dengan pemanasan sampai 500 derajat C maka zeolit akan mengalami aktifasi, berupa kemampuan mengikat kation menjadi lebih tinggi. Kemampuan mengikat kation inilah yang akan banyak dibahas dalam penulisan masalah zeolit ini. Dalam Dunia Pertanian Pemanfaatan zeolit di Indonesia masih terbatas, karena belum semua masyarakat tani Indonesia menyadari manfaatnya. Yakni sebagai bahan pembenah tanah. Salah satu sifat kimia dari zeolit adalah kemampuannya mengikat kation yang tinggi. Dalam ilmu tanah disebut dengan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation). Nilai KPK dari zeolit ini adalah 120 me/100 gr. Nilai KPK ini merupakan parameter tingkat kesuburan suatu jenis tanah. Maka apabila zeolit yang sudah diproses kemudian diberikan pada lahan pertanian akan meningkatkan nilai KPK tanah sekaligus meningkatkan kesuburan tanah. Nilai KPK ini akan menentukan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan) pupuk yang diberikan. Misalnya tanah dipupuk dengan Urea. Dalam tanah urea akan membentuk ion amonium (NH4+), ion ini apabila tidak diikat oleh tanah (zeolit) maka akan terbuang percuma lewat air irigasi. Dengan demikian unsur hara yang diberikan lewat pemupukan akan lebih efisien apabila tanah pertanian diberi zeolit. Zeolit tidak hanya mengawetkan unsur N saja, tetapi juga K, Ca dan Mg. Kemampuan mengawetkan pupuk ini berarti akan menghemat beaya pemupukan. Secara kasar petani di eks Karesidenan Surakarta bisa menghitung apabila menggunakan zeolit maka akan menghemat pupuk sekitar 30 % dari dosis yang diberikan. Hal ini tanpa mengurangi produksi tanaman padi. Bahkan untuk tanah dengan kandungan P sedang sampai cukup selama tiga musim tanam berturut-turut petani tidak menggunakan pupuk P (TSP atau SP 36), hanya dengan menambahkan zeolit pada pupuk mereka. Bahkan karena realitas di atas ada sebagian petani yang beranggapan bahwa zeolit bisa menggantikan peran pupuk P sebagai pupuk dasar. Sebenarnya dari produsen sudah mencantumkan dalam kemasan tentang penggunaan zeolit tersebut. Bahwa zeolit adalah bahan pedamping pupuk Urea, SP-36 dan KCI, bukan pengganti pupuk tersebut. Tetapi dalam bahasa bisnis sering dikatakan sebagai pupuk dasar (pupuk P) yang murah.. Kandungan Utama Secara kimia kandungan zeolit yang utama adalah: Si02 = 62,75%; A1203 =12,71 %; K20 = 1,28 %; CaO = 3,39 %; Na2O = 1,29 %; MnO = 5,58 %; Fe203 = 2,01 %; MgO = 0,85 %; Clinoptilotit = 30 %; Mordernit = 49 %. Sedangkan nilai KPK antara 80 - 120 me/100 gr, nilai yang tergolong tinggi untuk penilaian tingkat kesuburan tanah. Nilai KPK ini akan menentukan kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan pupuk yang diberikan sebelum diserap tanaman. Secara umum fungsi zeolit bagi lahan pertanian adalah: 1. Meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi lahan persawahan. 2. Menjaga keseimbangan pH tanah. 3. Mampu mengikat logam berat yang bersifat meracun tanaman misalnya Pb dan Cd. 4. Mengikat kation dari unsur dalam pupuk misalnya NH4+ dari urea K+ dari KC1, sehingga penyerapan pupuk menjadi effisien (tidak boros). 5. Ramah lingkungan karena menetralkan unsur yang mencemari lingkungan. 6. Memperbaiki struktur tanah (sifat fisik) karena kandungan Ca dan Na. 7. Meningkatkan KPK tanah (sifat kimia). 8. Meningkatkan hasil tanaman. Bila dibandingkan dengan bahan organik dalam fungsinya sebagai pemantap tanah, maka zeolit akan lebih unggul. Secara teknis sebenarnya bahan organik juga bisa menggantikan peran zeolit. Tetapi ada beberapa kelemahan dari bahan organik sehubungan dengan aplikasinya di lahan pertanian. Kelemahan itu antara lain bahan organik akan melepaskan asam-asam organik yang akan menurunkan pH tanah. Menurunnya pH tanah berarti menurun pula tingkat kesuburan tanah. Bahan organik juga mempunyai sifat mengikat dan tidak akan melepaskan unsur-unsur mikro (chellating agent) sehingga tanaman kekurangan unsur mikro (Fe, Mn, Cu dan Mo). Kemudian dalam aplikasinya sulit disosialisasikan pada tingkat petani, karena kuantitasnya yang besar dan tidak semua petani memiliknya. Tetapi dengan menggunakan zeolit maka petani akan lebih mudah dalam aplikasinya di lahan pertanian. Disamping karena harganya murah juga dapat dipakai dengan mudah dan ringkas. Penggunaan zeolit dalam lahan pertanian ibarat memberi makan tanaman dengan wadahnya. Jadi apabila tanah diberi pupuk dengan tambahan zeolit, maka ibaratnya zeolit adalah wadahnya dan pupuk adalah makanannya. Dengan demikian pupuk (makanan) yang diberikan pada tanaman akan selalu tersedia dan awet karena tidak tercecer kemana-mana. Tambang Zeolit Potensi bahan tambang zeolit di Indonesia sangat melimpah. Hampir setiap daerah yang memiliki pegunungan kapur maka disitulah kaya akan zeolit. Kebanyakan zeolit di Indonesia didominasi oleh jenis mineral Mordernit dan Klinoptilotit. Misalnya untuk Jawa Tengah bagian selatan terdapat di Kabupaten Wonogiri (sampai perbatasan dengan Gunung Kidul dan Kabupaten Klaten (Bayat). Untuk dapat dipakai sebagai bahan pembenah tanah maka zeolit harus diproses terlebih dahulu. Proses tersebut secara sederhana dapat dirangkai sebagai berikut: 1. Penambangan dari areal tambang berupa batuan bongkah-bongkah batu zeolit yang berwarna kelabu sampai hijau tua diambil dari lokasi penambangan. 2. Aktifasi berupa pemanasan seperti layaknya membakar batu kapur. Dikehendaki untuk menjadikan zeolit menjadi mineral aktif maka dipanaskan pada suhu minimal 500 derajat C. 3. Penghancuran (chrussing). Dengan menggunakan jaw chrusser maka dari bongkah-bongkah batuan zeolit dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil. 4. Penghalusan (grinding dan screening). Proses ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk tepung dari batuan zeolit. Ukuran yang dikehendaki untuk keperluan pertanian antara 80-100 mesh. Sedangkan untuk keperluan industri di atas 300 mesh. 5. Granulasi. Untuk memudahkan aplikasi di lahan pertanian maka dari bentuk tepung dibuat butiran (granulair). Ukuran granulasi ini biasanya antara 3 mm-5 mm. Bentuk butiran ini akan segera larut bila berada dalam air sehingga akan cepat bereaksi dengan pupuk yang diberikan. 6. Pengemasan. Guna memudahkan dalam pengangkutan maka dari bentuk butiran ini dikemas dalam karung dengan berat 50 kg. Kemudian diberi merk sesuai dengan keinginan masing-masing perusahaan. Dianjurkan untuk penggunaan pada tanah yang berpasir berukuran 100 mesh atau lebih sedangkan untuk tanah tekstur lempungan ukurannya di bawah 100 mesh. Prospek Pengembangan Suatu langkah terobosan yang patut diperhatikan penggunaan zeolit sebagai pembenah tanah. Bagi daerah yang berpotensi untuk eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang tersebut seyogyanya mulai berbenah diri. Memanfaatkan potensi alam tersebut untuk pengembangan dan pembangunan wilayah. Sebenarnya zeolit banyak diperlukan pada berbagai sektor industri. Mulai dari industri kertas, elektronika, deterjen, filter polutan dll. Bisa dihitung berapa juta ton pupuk bisa dihemat apabila penggunaan zeolit dicanangkan di seluruh Indonesia.
1:33 AM No comments » by Unknown
Posted in

Thursday, January 19, 2017



12:45 AM No comments » by Unknown
Posted in


Mobile  Phone : +6285289307770 (Whatsapp)
12:41 AM No comments » by Unknown
Posted in

12:33 AM No comments » by Unknown
Posted in

Wednesday, January 18, 2017


PRODUCT APPLICATIONS
Agricultur Zeolite sebagai soil conditioner and media for slow release fertilizer
Aquaculture Zeolite sebagai ammonia absorber and soil conditioner

Plantation (palm oil, rubber, lahan gambut) Zeolite  soil conditioner and media for slow release fertilizer

Animal feed (poultry, cattle) Zeolite sebagai feed supplement, mycotoxin binder, anti caking agent dan odor control

Domestic
dan Industrial Water treatment Zeolite sebagai hazardous metal binder (Cd, Cr, Cu, Pb, Zn, Co) dan Ammonia absorber

PRODUCTION
Current capacity: 3,000 tpm powder and 1,000 tpm granule
Plant capacity: 5,000 tpm powder and 2,000 tpm granule

MINING
• Zeolite mine
• Mining status: Clean and Clear (CNC)
• Mine road access 7 meters width, 1 kilometer length, all weather road
• Short distance to factory, 3 kilometers



PRODUCT IN FORMATION SHEET
(MINERAL SPECIFICATION)

Chemical Name                        : Sodium Calcium Silicoaluminate
 Chemical Family                    : Natural Zeolite

Chemical abstract name          :
HS Code I                               : 253000 (E)
EINECS No 2                         : 215-238-8
1) International standard for reporting goods to customs and other government agencies
2) Nomor senyawa kimia dalam Inventaris Sen yawa Kimia Organic yang dikenal di negara-negara Eropa



CHEMICAL COMPOSITION
COA Number                                       :  COA-1111141310, 21st October 2014
Sampling                                               :  200 mt Powder Mesh 100
Location                                                :  Factory PT Khatulistiwa Hijau Prima, Cikembar, Sukabumi
MINERAL SPECIFICATION (INDICATION)
PARAMETER HASIL
%
HASIL
Si02
%
74.54
A1203
%
13.27
Fe203
%
1.52
CaO
%
2.70
MgO
%
0.47
Na20
%
2.15
K20
%
2.29
Ti02
%
0.01
P205
%
0.11
Moisture (H20)
%
1.52
LOl
%
2.94
CEC / KTK

93.8 meq/lOOgr

Y green  Wet Attration (Avg)            : 7—12%
Silica/Alumina Ratio                           :5-7
Smell                                                   : None

10:32 PM No comments » by Unknown
Posted in












9:04 PM No comments » by Unknown
Posted in
















9:01 PM No comments » by Unknown
Posted in
Zeolite Chips Mesh -10 / + 30 (zeolite sand)
Zeolite Chips Mesh -3.5 / + 10 (zeolite binder)





8:42 PM No comments » by Unknown
Posted in
Granule Standar 2-5mm
High Grade 4-5mm




8:35 PM No comments » by Unknown
Posted in
Zeolite Powder Mesh 100
Zeolite Powder Mesh 200
Zeolite Powder Mesh 300
Zeolite Powder Mesh 400 - 800 (food grade)



8:31 PM No comments » by Unknown
Posted in
Areal pertanaman sawit paling banyak mengalami degradasi tingkat kesuburan, baik  kesuburan secara fisika, kimia ataupun biologi.  Journal of Oil Palm Research mengemuka bahwa degradasi kesuburan lahan selain faktor produktivitas sawit yang tinggi juga disebabkan oleh hilangnya nutrisi pupuk karena terlarut melalui resapan air, perubahan cuaca, tidak ada perawatan tanah, tidak memperbaiki aerasi tanah dan tanah tidak lagi mengandung unsur mikro. Dari penelitian di Malaysia melalui studi kelayakan pada perkebunan sawit dengan menggunakan campuran pupuk dan zeolit di dapatkan perbandingan terbaik adalah NPK : Zeolit = 3 : 2. Hasil penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa zeolit dapat menghemat pupuk dan dapat meningkatkan hasil panen.

Zeolit mempunyai kemampuan untuk mengawetkan pupuk. Kemampuan ini berarti akan menghemat biaya pemupukan, tetapi perlu diingat bahwa zeolit adalah bahan pedamping pupuk Urea, SP-36 dan KCI, bukan pengganti pupuk tersebut. Zeolit juga digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran logam berat seperti Pb, Cd, Zn, Cu2+, Mn2+, Ni2+ pada lingkungan. Modifikasi zeolit sebagai adsorben anion seperti NO3-, Cl-, dan SO4- telah dikembangkan melalui proses kalsinasi zeolit-H pada suhu 5500C.
Secara kimia kandungan zeolit yang utama adalah: Si02 = 62,75%; Al203 =12,71 %; K20 = 1,28 %; CaO = 3,39 %; Na2O = 1,29 %; MnO = 5,58 %; Fe203 = 2,01 %; MgO = 0,85 %; Clinoptilotit = 30 %; Mordernit = 49 %. Sedangkan nilai KPK antara 80 – 120 me/100 gr, nilai yang tergolong tinggi untuk penilaian tingkat kesuburan tanah. Nilai KPK ini akan menentukan kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan pupuk yang diberikan sebelum diserap tanaman. Penelitian lainnya dilakukan oleh Winana, ES dkk, yang berjudul Perbaikain Medium Tanam dan Pertumbuhan Melalui Aplikasi Zeolit, Zeolit diketahui dapat memperbaiki kesuburan tanah antara lain melalui peningkatan kapasitas tukar kation.
Penelitian aplikasi zeolit dilakukan pada pembibitan kelapa sawit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap medium tanam dan pertumbuhan serta serapan hara bibit kelapa sawit telah dilakukan di areal pembibitan kelapa sawit kebun percobaan Aek Pancur dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Medium yang digunakan adalah tanah Typic Paleudults, Typic Udipsamments, dan Typic Hapludults. Perlakuan aplikasi zeolit terdiri dari 4 taraf dosis yaitu 0, 50, 100, dan 150 g/ polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian zeolit ke dalam tanah umumnya mampu meningkatkan kandungan hara dalam tanah dan kapasitas tukar kation tanah.
Aplikasi zeolit sebagai bahan pembenah tanah pada pembibitan kelapa sawit tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan serapan hara bibit hingga umur 11 bulan. Namun demikian, secara umum aplikasi zeolit hingga dosis 100 g/polybag cenderung dapat meningkatkan pertumbuhan dan serapan hara bibit dibandingkan dengan perlakuan tanpa aplikasi zeolit, sedangkan aplikasi dengan dosis hingga 150 g/ polybag cenderung menurunkan pertumbuhan dan serapan hara.
Asal Usul Zeolit
Penemuan zeolit di dunia dimulai dengan ditemukannya Stilbit pada tahun 1756 oleh seorang ilmuwan bernama A. F. Constedt. Constedt menggambarkan kekhasan mineral ini ketika berada dalam pemanasan terlihat seperti mendidih karena molekulnya kehilangan air dengan sangat cepat. Sesuai dengan sifatnya tersebut maka mineral ini diberi nama zeolit yang berasal dari kata ‘zein’ yang berarti mendidih dan ‘lithos’ yang berarti batuan. Pada tahun 1784, Barthelemy Faujas de Saint seorang profesor geologi Perancis menemukan sebuah formulasi yang cantik hasil penelitiannya tentang zeolit yang dipublikasikan dalam bukunya “Mineralogie des Volcans”. Akhirnya berkat jasanya, pada tahun 1842 zeolit baru tersebut dinamai Faujasit.
Zeolit telah dipelajari oleh para ahli mineral selama lebih dari 250 tahun. Berikut ini diberikan tahun ditemukannya mineral zeolit .Semenjak awal tahun 1940-an, ilmuwan Union Carbide telah memulai penelitiannya untuk mensintesis zeolit dan mereka berhasil mensintesis zeolit A dan X murni pada tahun 1950, dan setelah itu banyak ditemukan zeolit sintesis jenis baru. Zeolit merupakan senyawa aluminosilikat terhidrasi yang memiliki kerangka struktur tiga dimensi (3D), mikroporous, dan merupakan padatan kristalin dengan kandungan utama silikon, aluminium, dan oksigen serta mengikat sejumlah tertentu molekul air di dalam porinya.
Karena sifat unik dari zeolit, maka zeolit banyak digunakan untuk berbagai aplikasi di industri diantaranya zeolit digunakan di industri minyak bumi sebagai ‘cracking’, di industri deterjen sebagai penukar ion, pelunak air sadah dan di industri pemurnian air, serta berbagai aplikasi lain.
Dalam bidang pertanian, secara umum zeolit fungsi zeolit adalah: (1) Meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi lahan persawahan, (2) Menjaga keseimbangan pH tanah, (3) Mampu mengikat logam berat yang bersifat meracun tanaman misalnya Pb dan Cd, (4) Mengikat kation dari unsur dalam pupuk misalnya NH4+ dari urea K+ dari KC1, sehingga penyerapan pupuk menjadi effisien, (5) Ramah lingkungan karena menetralkan unsur yang mencemari lingkungan. (6) Memperbaiki struktur tanah (sifat fisik) karena kandungan Ca dan Na, (7) Meningkatkan KPK tanah (sifat kimia), dan (8) Meningkatkan hasil tanaman. Selamat mencoba.
4:24 AM No comments » by Unknown
Posted in

Search